Minggu, 28 Februari 2010

Illusions

how could i ever go back…
back to the life where i lived amongst the dead
those who have forgotten how to feel
and become slaves to memory and wishful thinking
but your love has set me free
as you awaken every star that has been sleeping in the constellation of my soul
how could i go back to live amongst the dead
those who imprisoned beauty
i never want to leave your arms
so i wait in hope for your embrace
illusions of what i thought was love
now i have clear sight to see that i have left nothing behind

Kamis, 25 Februari 2010

KIsah Tukag Cukur

Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan merapikan brewoknya. Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat.

Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang TUHAN.

Si tukang cukur bilang,”Saya tidak percaya kalau TUHAN itu ada”.
“Kenapa kamu berkata begitu ?” tanya si konsumen.
“Begini, coba kamu perhatikan di depan sana, di jalanan…. untuk menyadari bahwa TUHAN itu tidak ada”.
“Katakan kepadaku, jika TUHAN itu ada. Adakah yang sakit? Adakah anak-anak terlantar? Adakah yang hidupnya susah?” .
“Jika TUHAN ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan”.
“Saya tidak dapat membayangkan TUHAN Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi”.

Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon apa yang dikatakan si tukang cukur tadi, karena dia tidak ingin terlibat adu pendapat.
Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.

Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar (Jawa : mlungker-mlungker – Red), kotor dan brewok, tidak pernah dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.

Si konsumen balik ke tempat tukang cukur tadi dan berkata :
“Kamu tahu, sebenarnya di dunia ini TIDAK ADA TUKANG CUKUR..!”
Si tukang cukur tidak terima, dia bertanya : ”Kamu kok bisa bilang begitu?”.
“Saya tukang cukur dan saya ada di sini. Dan barusan saya mencukurmu!”
“Tidak!” elak si konsumen.
“Tukang cukur itu TIDAK ADA! Sebab jika tukang cukur itu ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana“, si konsumen menambahkan.
“Ah tidak, tapi tukang cukur itu tetap ada!”, sanggah si tukang cukur.
“Apa yang kamu lihat itu adalah SALAH MEREKA SENDIRI, mengapa mereka tidak datang kepada saya untuk mencukur dan merapikan rambutnya?”, jawab si tukang cukur membela diri.

“COCOK, SAYA SETUJU..!” kata si konsumen.
“Itulah point utamanya!.. Sama dengan TUHAN.
“Maksud kamu bagaimana?”, tanya si tukang cukur tidak mengerti.
Sebenarnya TUHAN ITU ADA ! Tapi apa yang terjadi sekarang ini.?
Mengapa orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan TIDAK MAU mencari-NYA..?

Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini.”
Si tukang cukur terbengong !!!! Dalam hati dia berkata : “Benar juga apa kata dia..mengapa aku tidak mau datang kepada TUHANKU, untuk beribadah dan berdoa, memohon agar dihindarkan dari segala kesusahan dalam hidup ini..?”

Selasa, 23 Februari 2010

Tentang Kamu

Ku Tak Bisa Menebak
ku tak bisa membaca
Tentang Kamu...

kau buatku bertanya
s'lalu dalam hatiku
Tentang kamu... tentang kamu..

Bagaimana Bila Akhirnya Ku Cinta Kau
Dari Kekuranganmu Hingga Lebihmu
Bagaimana Bila Semua Benar Terjadi
Mungkin Inilah Yang Terindah

Begitu Banyak Bintang
Seperti Pertanyaanku
Tentang Kamu
Tentang Kamu

Kau Puisi

Yo baby kau sosok yang punyai arti
Kau Puisi ketika datang sepi
Saat nikmati indah sunset pantai kuta
Hadirmu jadi pelengkapku di tata surya
Aku butuh dunia.. dan kau
sebagai pendamping ketika ku rasakan galau
Aku butuh cinta.. dan kau
adalah tema saatku rasakan galau

Kau ada untuk melengkapi diriku
Kau tercipta untuk menutupi kekuranganku
L. O. V. E. yang membuatku bisa bertahan
Seperti rumput yang tak kan tumbang oleh topan
Emosi, perasaan, jaminan rasa aman
Kau sanggup taklukan hati dengan sebuah senyuman
Aku berdiri karna kau hadir di sisi
Your my everything baby..
kau takkan pernah terganti..

Ku coba gapai apa yang kau ingin
Saat ku terjatuh sakit kau adalah aspirin
Coba menuntunmu agar ada di dalam track
Kau catatan terindah di dalam teks
Dan aku mengerti apa yang kau mau,
hargai dirimu, menjadi imammu
Karna kau diciptakan dari tulang rusukku
selain itu karna kau bagian dariku.

Minggu, 21 Februari 2010

Menjelang hilang

Awal yg tak pernah hilang
T'lah kusimpan di lubuk hati terdalam
Hati mana tak terluka
Melawan harapan menjelang hilang

Sempat ku bernapas
Sempat ku mampu melihat terang kehidupan
Akan ku kenang dirimu
Tak'kan ku lupakan kamu
Pasti kan s'lalu ku kenang

Gelap sudah ku lihat
Menjelang hilang

Jagalah dirimu baik-baik
Jagalah dirimu baik-baik
Jagalah dirimu baik-baik

Sempat ku bernapas
Sempat ku mampu melihat terang kehidupan
Akan ku kenang dirimu
Tak'kan ku lupakan kamu
Pasti kan s'lalu ku kenang

Minggu, 14 Februari 2010

Tak Harus Berbentuk Bunga

Suami saya adalah seorang insinyur, saya mencintai sifatnya yang alami dan saya menyukai perasaan hangat yang muncul di perasaan saya, ketika saya bersandar di bahunya yang bidang. Tiga tahun dalam masa perkenalan, dan dua tahun dalam masa pernikahan, harus saya akui, bahwa saya mulai merasa lelah. Alasan-alasan saya mencintainya dulu telah berubah menjadi sesuatu yang menjemukan.

Saya seorang wanita yang sentimentil dan benar-benar sensitif serta berperasaan halus. Saya merindukan saat-saat romantis seperti seorang anak yang menginginkan permen. Tetapi semua itu tidak pernah saya dapatkan. Suami saya jauh berbeda dari yang saya harapkan. Rasa sensitif-nya kurang. Dan ketidakmampuannya dalam menciptakan suasana yang romantis dalam pernikahan kami telah mementahkan semua harapan saya akan cinta yang ideal.

Suatu hari, saya beranikan diri untuk mengatakan keputusan saya kepadanya, bahwa saya menginginkan PERCERAIAN!

"Mengapa?" tanya suami saya dengan terkejut.

"Saya lelah, kamu tidak pernah bisa memberikan cinta yang saya inginkan" jawab saya.

Suami saya terdiam dan termenung sepanjang malam di depan komputernya, tampak seolah-olah sedang mengerjakan sesuatu, padahal tidak.

Kekecewaan saya semakin bertambah, seorang pria yang bahkan tidak dapat mengekspresikan perasaannya, apalagi yang bisa saya harapkan darinya?

Dan akhirnya suami saya bertanya, "Apa yang dapat saya lakukan untuk mengubah pikiran kamu?"

Saya menatap matanya dalam-dalam dan menjawab dengan pelan, "Saya punya pertanyaan, jika kau dapat menemukan jawabannya di dalam perasaan saya, saya akan mengubah pikiran saya.

Seandainya, saya menyukai setangkai bunga indah yang ada di tebing gunung. Kita berdua tahu jika kamu memanjat gunung itu, kamu akan mati. Apakah kamu akan memetik bunga itu untuk saya?"


Dia termenung dan akhirnya berkata, "Saya akan memberikan jawabannya besok."

Perasaan saya langsung gundah mendengar responnya. Keesokan paginya, dia tidak ada di rumah, dan saya menemukan selembar kertas dengan coret-coretan tangannya di bawah sebuah gelas yang berisi susu hangat yang bertuliskan...

"Sayang, saya tidak akan mengambil bunga itu untukmu, tetapi ijinkan saya untuk menjelaskan alasannya."

Kalimat pertama ini menghancurkan perasaan saya. Saya melanjutkan untuk membacanya.

"Kamu selalu pegal-pegal pada waktu 'teman baik kamu' datang setiap bulannya, dan saya harus memberikan tangan saya untuk memijat kaki kamu yang pegal."

"Kamu senang diam di rumah, dan saya selalu khawatir kamu akan menjadi 'aneh'. Saya harus membelikan sesuatu yang dapat menghibur kamu di rumah atau meminjamkan lidah saya untuk menceritakan hal-hal lucu yang saya alami."

"Kamu selalu terlalu dekat menonton televisi, terlalu dekat membaca buku, dan itu tidak baik untuk kesehatan mata kamu. Saya harus menjaga mata saya agar ketika kita tua nanti, saya masih dapat menolong mengguntingkan kuku kamu dan mencabuti uban kamu."

"Tangan saya akan memegang tangan kamu, membimbing kamu menelusuri pantai, menikmati matahari pagi dan pasir yang indah. Menceritakan warna-warna bunga yang bersinar dan indah seperti cantiknya wajah kamu."

"Tetapi Sayang, saya tidak akan mengambil bunga indah yang ada di tebing gunung itu hanya untuk mati. Karena, saya tidak sanggup melihat air mata kamu mengalir menangisi kematian saya."

"Sayang, saya tahu, ada banyak orang yang bisa mencintai kamu lebih daripada saya mencintai kamu. Untuk itu Sayang, jika semua yang telah diberikan tangan saya, kaki saya, mata saya tidak cukup buat kamu, saya tidak bisa menahan kamu untuk mencari tangan, kaki, dan mata lain yang dapat membahagiakan kamu."

Air mata saya jatuh ke atas tulisannya dan membuat tintanya menjadi kabur, tetapi saya tetap berusaha untuk terus membacanya.

"Dan sekarang, Sayang, kamu telah selesai membaca jawaban saya. Jika kamu puas dengan semua jawaban ini, dan tetap menginginkan saya untuk tinggal di rumah ini, tolong bukakan pintu rumah kita, saya sekarang sedang berdiri di sana menunggu jawaban kamu."

"Jika kamu tidak puas dengan jawaban saya ini, Sayang, biarkan saya masuk untuk membereskan barang-barang saya, dan saya tidak akan mempersulit hidup kamu. Percayalah, bahagia saya adalah bila kamu bahagia."

Saya segera berlari membuka pintu dan melihatnya berdiri di depan pintu dengan wajah penasaran sambil tangannya memegang segelas susu dan roti kesukaan saya.

Oh, kini saya tahu, tidak ada orang yang pernah mencintai saya lebih daripada dia mencintai saya.

Itulah cinta, di saat kita merasa cinta itu telah berangsur-angsur hilang dari perasaan kita, karena kita merasa dia tidak dapat memberikan cinta dalam wujud yang kita inginkan, maka cinta itu sesungguhnya telah hadir dalam wujud lain yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.

Seringkali yang kita butuhkan adalah memahami wujud cinta dari pasangan kita, dan bukan mengharapkan wujud tertentu. Karena cinta tidak selalu harus berwujud "bunga"



*sometimes woman being so complex while man being so simple

Sabtu, 13 Februari 2010

kekesalan kepada mereka

betapa angkuhnya mereka hingga ia tak mau berbicara kepada kami,
kami hanya ingin berdamai setelah sekian lama kami bertengkar ntah apa yang menyebabkan kami dan mereka begitu angkuhh terhadap masing2 kubu,,

untuk mendengarkan suara kami saja mereka mungkin enggan apalagi harus bertatap wajah,,
kini kami kesal terhadap mereka.. kami hanya ingin bertanya tentang bagaimana cara mengajukan beasiswa tapi apa tanggapan mereka,, hanya acuh seakan tak peduli tentang keadaan kami,,,

mungkin bagi mereka uang itu tak seberapa nominalnya tapi bagi kami uang itu berharga untuk melanjutkan kuliah kami,, ntah dari mana kami harus membiayai kuliah kami nanti,, apa terputus ataukan lanjut,,,

mungkin kami harus membiarkan mereka pergi karena mungkin mereka tak akan pernah ingin kami kembali kepadanya....

Selasa, 09 Februari 2010

Berdiri Teman

Kering kerontang jalan yang terbentang
Teka-teki hidup apalagi ini
Hati pun melemah saat 'kan kembali pulang...

Tak usah berharap lebih 'tuk berlari
mungkin hari ini tak pernah kembali
Berjalanlah perlahan menyelesaikan hari...
Hari...

Jangan kau jadikan satu kenangan yang memilukan
Berdiri teman
Jalan begitu banyak terbentang
jangan kau lewatkan tanpa harapan

Berdiri teman...
Dengan harapan...

Jangan jadikan... kenangan
Teka teki hidup yang nyata...
Jangan jadikan... kenangan...
teruslah berjalan perlahan...

LIrik By Closehead

Sabtu, 06 Februari 2010

Terkuat

Tak bisa ku temukan lawan ku..
Di jalan yang hilang
Meraih kesempatan untuk buktikan
Ku lebih kuat dari mu
Dan tak akan bisa pernah untuk hancurkan

Terlihat sosok keras lawan ku
Yang kini berdiri
Siap untuk hadapi kian menantang
Beranikah diriku 'tuk menghadapinya
Dalam sesaat ku terhentang

Ku 'kan bertahan dari serangan sang lawan
Kan ku berikan kesempatan 'tuk hancurkan
Diriku akan membalas keras sang lawan
Kan ku habiskan s'mua sisa tenaga...

Kau tak pernah bisa menang

Terhindar dari serangan sang lawanku
Ku kan terus melangkah
Ku lancarkan balasan tuk menghabiskan...
Dendam ku telah terbalas hanya dalam sesaat
Jadikan diriku yang terkuat

Lyric by Disconnected

Jumat, 05 Februari 2010

Pengakuan sebuah DOSA

Berapa banyak Dosa sombongku,,
Berapa banyak Dosa khilafku,,
Berapa banyak Dosa orang yang kami sakiti,,
Berapa Dosa ang kami dapat..
berapa Dosa yang kami terima,,,

Apakah Dosa itu nyata_?!

Dosa itu seperti bom waktu yang kami pegang..
dikala kami bisa menjinakannya maka bom itu tidak akan meledak,,
tapi dikala kita tak bisa menjinakkannya, bom itu akan meledak ketika kita MENINGGAL nanti....

Rabu, 03 Februari 2010

kebingungan kami

kami binggung apa yang mereka pikirkan,,
setiap kata yag terucap menurut mereka merekalah tujuannnya,,
apa kami terlihat selalu mengikkutii apa2 yang dilakukan mereka??
apa mereka masii menyimpan rasa??
kalau memang ada kenapa mereka tak mengungkapkannya??
mereka itu orang yang unik,, sungguh..
tapi apa benar unik_?

kami bingung,, bingung harus berbuad apa ke mereka agar mereka tau apa tujuan kami tapi apa mereka itu terlau negatif pikirannya ke kami,,
setiap apa yang kami lakukan selalu mereka tak menghiraukannya..
apa kami tak cukup baik untuk mereka..
mungkin benar,, orang baik aka mendapatkan teman yang baik.. itulah kata2 mereka yang suka aku dengar... wajar mereka bilang seperti itu tapi sesungguhnya yang menilai baik buruknya tuh bukan mereka melainkan yang maha kuasa....

mungkin banyak kami kami yang lain di pikiran mereka..
atau mungkin kami bukan orang yang mereka suka cara bergaulnya??
kami memang manusia yang tak sesempurna lainnya beda dengan mereka...
yang selalu terpenuhi apa kemauanya... mereka kaya....

semoga yang terbaik ada dalam diri mereka...

Cinta Mereka

kasih terkadang menyakitkan,,
terkadang menyenangkan,,
melihat tatapanya seakan mencerahkan warna hidup kita,,
melihat senyumnya seakan membuat kita bahagian,,
tapi mengapa itu tidak pernah dalam CINTA kita??

mereka tak pernah tau apa yang kita minta?
walaupun mereka sebenanya tau apa yang kita inginkan..
mungkinn malu atau gensi penyebab utamanya..

mungkin ingin kita mengatakannya tapi apa yang kita dapat nantinya??
apa kita brani mengambil resiko apa yang telah kita perbuat??
apa kita siap dicela dan dicemooh oleh mereka..??

apa TUHAN tak menginginkan hambanya bahagia??
kalo tidak mengapa TUHAN tak memberikan kita kebahagiaan??
mungkin suatu saat nanti mereka sadar jika Kita Cinta Mereka...

Senin, 01 Februari 2010

Orang bilang Sahabat

Sahabat?
Entah dr mana kata2 itu tercipta?
Apakah definisi Sahabat itu?
Sahabat ada disaat km suka atw pun duka! Itu yg saya tw dr org2 sekitar saya!
Tp,entah...
Sepertinya saya tak mempunyai sahabat!
Saya meyakini itu sejak beberapa kejadian dtng kpd saya!
Disaat saya butuh org2 itu (yg saya angap sahabat) ternyata mrk tak pnah ada untk saya! Bahkan saat saya benar2 terpuruk saat ini!entah apa mereka tdk tahu tntang keadaan saya? Yg hampir mati karna musibah kecelakaan menghampiri saya?
Saya kira mereka akan sedikit peduli kpd saya,atw hny sekedar bertanya "apa kbr"
tetapi trnyata perkiraan saya salah!
Hingga detik ini saya tdk menerima bentuk perhatian itu!
Sempat terkejud dngan kenyataan ini! Tp,ysdhlah mungkn mrk tdk tau2 apa2 tntang saya!
Ehm..tp saya jg senang sekali!trnyata org2 yg malahan tdk saya harapkan peduli pd saya!trnyata mereka yg paling perhatian!
Terimakasih untk kalian yg sempat menanyakan keadaan n kabar saya!

cerita kami dan mereka

entah kenapa kau sering kali inget melihatnya,,
terkadang ingin memeluknya..
tapi apa yang melandasi agar kita dapat bersama,,
untuk menegurnya pun kami segan,,,
hanya tatap mata yang mereka lakukan,,,,

keegoisan dan kemunafikan yang membawa kami seperti ituh..
entah mengapa??
kata2 sombong yang kami dan mereka ucapkan saling menghujam satu sama lain,,
apa memang benar kami dan mereka benar2 sombong..

benar mereka ucap..
jika didasari dengan cinta pasti berakhir dengan benci..
kami sudah cukup sabar memberikan apa yang mereka inginkan tapi apah??
tetap saja mereka dengan acuhnya tak menanggapi permintaan kami...
atau mungkin memang dari pihak kami yang benar2 sombongg..

waktu mungkin punya jawabannya..